Jadi Perumda, Pedaringan Surakarta Siap Ekspansi Usaha
Pusat Pergudangan Kota (PPK) Pedaringan Surakarta terus berbenah demi mengejar pertumbuhan secara progresif. Tak ingin stagnan memutar roda bisnisnya hanya di sektor pergudangan dan logistik, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1984 mulai melirik sejumlah peluang usaha. Ya, seiring perubahan status dari perusahaan daerah (Perusda) menjadi perusahaan umum daerah (Perumda) dan Aneka Usaha, Pedaringan siap berekspansi di sejumlah bisnis strategis.
Direktur Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta, Chriswanto Tri Santoso, menyebut ada beberapa bidang usaha baru tengah dikembangkan, di antaranya distribusi beras. Bisnis komoditas pangan ini dikelola secara mandiri dan diharapkan bisa terilis sedikitnya 500 ton hingga 1000 ton sampai akhir 2017.
“Kami perlebar jenis usaha. Jika sebelumnya bermain di pergudangan, maka dengan adanya perubahan (status) ini kami melebarkan sayap di usaha lain. Salah satunya yang kami jalankan tetap perdagangan. Salah satunya beras,” ujarnya, Senin (11/09/2017).
Selain merambah kebutuhan pangan, PPK Pedaringan juga ingin mendongkrak pendapatan dari sektor usaha lainnya seperti penyediaan alat tulis kantor (ATK) dan pendirian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Adapun pengembangan bisnis ATK, perusahaan berlokasi di kawasan Jebres ini tengah berupaya menemukan tempat ideal untuk pembangunan gerai.
Chriswanto Tri Santoso menyatakan pihaknya melirik kompleks balaikota sebagai salah satu lokasi alternatif pendirian gerai ATK. Pemilihan tempat ini tak lepas dari segmen pasar utama yang dibidik, yakni instansi-instansi di bawah pemerintah Kota Surakarta.
Sementara SPBU perizinannya sudah diajukan dan diharapkan bisa segera turun. Dengan begitu operasionalnya dapat dilakukan tahun depan. Unit bisnis ini rencananya akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti tenant dan rest area.
“Kami kembangkan SPBU untuk penyediaan BBM (bahan bakar minyak), termasuk segala fasilitasnya seperti tenant dan rest area. SPBU sudah perizinannya, mudah-mudahan secepatnya turun. Harapannya pada 2018 SPBU sudah bisa jalan,” kata dia.
PPK Pedaringan memang tak tanggung-tanggung dalam melakukan transformasi bisnis. Selain melebarkan sayap di bidang perdagangan beras, ATK dan pendirian SPBU, perusahaan yang pendapatan utamanya disokong dari sektor usaha logistik ini juga berencana membuka usaha perbengkelan dan convention hall. Untuk itu dibutuhkan investor atau kerjasama dengan pihak ketiga untuk merealisasikan pengembangan berbagai bisnis ini. Diperkirakan mencapai Rp 350 miliar.
PPK Pedaringan memang tak hanya berfokus di sektor bisnis saja. Operasional PPK Pedaringan sejauh ini juga ditunjang aktivitas sosial. Sebagai komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat, PPK Pedaringan Surakarta turut menggelar program corporate social responsibility (CSR) alias tanggung jawab sosial perusahaan berupa bantuan dana untuk rumah tidak layak huni (RTLH).
Dalam peringatan Hari Olah Raga Nasional di Stadion Sriwedari, beberapa waktu yang lalu, pihak perusahaan menyerahkan dana sebesar Rp 45 juta untuk tiga unit rumah. Chriswanto Tri Santoso berharap penyerahan dana CSR bisa terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai pertumbuhan bisnis perusahaan.