Pengadaan Mesin Pengering Gabah, Pedaringan Kerjasama dengan Solo Technopark
Perdagangan beras merupakan salah satu usaha baru yang tengah digeluti Perusda Pedaringan. Pihaknya kini masih terus memutar otak untuk meningkatkan volume penjualan beras mereka.
Menurut Manajer Operasional dan Perumda PAU “Pedaringan” Kota Surakarta, Helmy Yusuf, Pedaringan saat ini tengah kerjasama dengan Solo Technopark dalam hal pengadaan mesin pengering gabah. Seperti diketahui, Solo Technopark (STP) dikenal sebagai pusat inovasi teknologi di kota Surakarta.
Dengan adanya mesin pengering gabah ini, Helmy berharap dapat meningkatkan penyerapan gabah dari petani. Karena selama ini, pihaknya mengaku mengalami kesulitan dalam pengeringan di musim penghujan. Sehingga stok gabah kering yang siap digiling menipis. Imbasnya stok beras yang berkualitas pun menjadi menurun.
Setelah panen, gabah harus dikeringkan karena masih menyimpan kadar air yang cukup tinggi. Jika terlambat mengeringkan, maka akan menurunkan mutu dari hasil panen, seperti butir kuning, biji rusak dan sebagainya.
Sedangkan selama ini, pengeringan gabah masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sinar matahari. Namun melihat cuaca yang kerap tak menentu, membuat kualitas beras pun tak menentu. Padahal, Pedaringan sendiri berkomitmen untuk menjaga kualitas produk yang dipasarkan kepada masyarakat.
Untuk itu, Pedaringan mengupayakan untuk memiliki sebuah mesin pengering gabah.Kata Helmy, mesin tersebut masih dalam tahap uji coba untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Jadi kami pesan ke Solo Technopark, jadi Techopark juga masih dalam tahap uji coba terus. Misalnya, apakah beras 5 ton itu sudah bisa dikeringkan secara maksimal atau belum dan ternyata memang belum pas,” kata Helmy.