Target Pendapatan Paruh Tahun 2018 Pedaringan Tercapai
Target pendapatan yang harus dicapai oleh Perumda Pedaringan pada tahun ini bisa dibilang relatif cukup tinggi. Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat perusahaan berdiri sejak 1984 itu patah semangat.
Berbagai inovasi dan kerjasama dilakukan untuk memutar roda bisnis Pedaringan.
Alhasil, menurut Manajer Keuangan Umar Rois, setidaknya hampir separuh persen dari target penghasilan telah tercapai. “Mungkin sudah tercapai, dilihat dari peningkatan pekerjaan yang kita peroleh dari Unilever itu,” kata dia pada Jumat (25/5/2018).
Sejak berhasil menjalin kerjasama dengan PT. Unilever Indonesia, sektor logistik
menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Pedaringan tahun ini. Setiap bulannya, usaha logistik bisa meraup pendapatan sekitar Rp 2 miliar.
Karena itu, Pedaringan pun memutuskan untuk fokus menggarap usaha logistik agar lebih stabil. “Sektor logistik ini banyak memakan cashflow, jadi di situ dulu dana yang dimiliki dikerahkan, supaya tidak ada idle dana,” jelasnya.
Sementara itu, dari sektor pergudangan belum mampu memberikan kontribusi lebih. Namun, dengan adanya pengalihan fungsi dari gudang menjadi perkantoran perusahaan ekspedisi diharapkan mampu menambah pendapatan.
Untuk pelaksanaan usaha SPBU sendiri, sampai saat ini, masih dalam tahap proses meminta surat izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Helmy Yusuf selaku Manajer Operasional dan Pemasaran Pedaringan belum dapat memastikan kapan proyek pembangunan SPBU ini akan selesai. Dia hanya mengatakan, Pertamina memberikan waktu kepada Pedaringan sekitar 6 bulan untuk menyelesaikan perijinan awal SPBU.