Ekspansi, Pedaringan Surakarta Garap Beras Premium
Pusat Pergudangan Kota (PPK) Pedaringan Surakarta belakangan makin ekspansif bermain di sektor perdagangan. Melihat ceruk pasar komoditas pangan masih terbuka lebar, perusahaan pelat merah inipun berupaya mengerek pertumbuhan bisnisnya dengan menggarap kebutuhan pokok. Alhasil, beras premium dipilih sebagai salah satu bisnis andalan perusahaan.
Keseriusan Pedaringan memoles ruang gerak usahanya tak lepas dari perubahan status perusahaan daerah (Perusda) menjadi perusahaan umum daerah (Perumda) dan Aneka Usaha. Sebagaimana diakui Direktur Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta, Chriswanto Tri Santoso, adanya perubahan status telah mendorong perusahaan melebarkan sayap bisnis ke sektor usaha lain, salah satunya beras.
“Kami perlebar jenis usaha. Jika sebelumnya bermain di pergudangan, maka dengan adanya perubahan (status) ini kami melebarkan sayap di usaha lain. Salah satunya yang kami jalankan tetap perdagangan. Salah satunya beras,” ujarnya.
Dipilihnya komoditas beras sebagai bagian dari ekspansi bisnis juga didasari keinginan meningkatkan brand awareness PPK Pedaringan di mata masyarakat. Selain itu, keterlibatan perusahaan dalam distribusi bahan pangan pokok diharapkan mampu menjaga stabilitas ketahanan pangan.
Kendati masih terbilang sebagai bisnis baru, namun PPK Pedaringan cukup optimistis mampu mencetak hasil sebagaimana diharapkan. Sejumlah strategi, menurut Chriswanto Tri Santoso telah disiapkan demi merealisasikan pencapaian target maksimal.
Salah satu upayanya, yakni dengan membuka sistem keagenan beras di setiap kelurahan. Langkah ini diharapkan bisa lebih membantu memenuhi kebutuhan masyarakat atas komoditas pokok tersebut. Selain itu, lewat cara demikian, harapannya PPK Pedaringan dapat turut mengendalikan harga beras di wilayah Surakarta.
“Strategi kami ke depan coba membuka agen-agen di tiap kelurahan. Mungkin ada satu atau dua agen di tiap kelurahan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Harga dijamin bisa dikontrol, kalau ini bisa jalan harapannya mampu mengendalikan harga pangan beras di Solo (Surakarta),” kata Chriswanto Tri Santoso.
Meski sebagai pemain baru di sektor perdagangan beras, namun PPK Pedaringan cukup percaya diri mampu menangani dengan baik. Buktinya, perusahaan dengan core business jasa pergudangan dan logistik mengelola beras secara mandiri tanpa melibatkan pihak ketiga. Mulai dari pembelian di tingkat petani, penjemuran hingga penggilingan beras dilakukan langsung pihak perusahaan.
Saat ini PPK Pedaringan tengah menyiapkan merek dagang beras premium. Perusahaan berlokasi di kawasan Jebres ini memasarkan dua jenis beras premium. Selain menyiapkan merek, pihak perusahaan juga tengah menyusun sistem distribusi beras.
Chriswanto Tri Santoso berharap pada 2017 pihaknya mampu merilis sedikitnya 500 ton hingga 1000 ton beras ke pasaran. Adapun sejak didistribusikan akhir Juli hingga awal September 2017 telah terilis sekira 100 ton beras.
“Targetnya akhir tahun minimal 500 hingga 1000 ton (beras) harus terilis. Sementara putarannya sampai sekarang 100 ton. Kami mulai pada akhir Juli kemarin dan baru efektif Agustus,” tutur Chriswanto Tri Santoso.