Jadi Pengelola Gudang SRG, Pedaringan Harus Berjuang Keras
Menjalankan sebuah usaha tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tentu ada batu sandungan yang menghambat perjalanan kita sejenak. Demikianlah yang dirasakan oleh Manajer Operasional dan Pemasaran Pedaringan, Helmy Yusuf dalam mengelola usaha Pergudangan.
Berbagai upaya telah dilakukan Pedaringan guna meningkatkan daya tarik gudang Pedaringan. Salah satunya yaitu dengan mengantongi Sistem Resi Gudang (SRG).
Dengan menyimpan komoditas di gudang ber-SRG, Helmy menjelaskan para petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik setelah masa panen raya. Karena biasanya, pada waktu panen raya, harga gabah menjadi merosot. Oleh karena itu, mereka butuh menyimpannya di dalam gudang sampai harga kembali melambung.
Selain itu, kata dia, SRG juga berguna untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi para pelaku usaha, terutama kelompok tani dalam akses pembiayaan untuk modal kerja dari bank ataupun lembaga keuangan non-bank. Dengan cukup mengajukan sertifikat komoditas yang disimpan dalam gudang, petani bisa langsung memperoleh pembiayaan dari bank tanpa diperlukan agunan lainnya.
Akan tetapi, Helmy melanjutkan program SRG itu masih cukup sulit untuk diimplementasikan. Dia mengaku telah melakukan riset kecil.
“Masyarakat Solo belum familiar terhadap SRG. Sebelum melangkah, kami sudah melakukan survei menanyakan kepada gabungan kelompok tani yang ada di Soloraya. Pada prinsipnya mereka sudah melakukan, tapi karena ada satu hal yang (miscommunication) antara pengelolanya dengan petani. Jadi petani jadi kapok, tapi masalahnya apa saya kurang paham. Ketika mereka ditawari lagi, mereka tidak tertarik lagi. Jadi butuh perjuangan,” ceritanya.
Sejauh ini, Pedaringan tengah mengurus sistem pengelolaan gudang ber-SRG ke PT KBI (Kliring Berjangka Indonesia). “Izin gudangnya sudah selesai, tinggal sistem pengelolaannya yang belum. Kami sudah mengajukan izin ke KBI, nanti mereka tinggal mengirim software dan minta pelatihan,” beber Helmy.
Jika sudah mengantongi izin sebagai pengelola gudang SRG, Pedaringan langsung bisa bergerak cepat untuk melakukan penyuluhan ke kelompok tani. Sayangnya, hingga kini, Pedaringan masih harus menunggu jawaban dari PT KBI.